Senin, 04 Januari 2010

CBIS at School

Dewasa ini persaingan antara sumber daya manusia semakin hari semakin terasa
sangat ketat, hal ini tidak terlepas dari perkembangan dunia yang menuntut tersedianya
sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia salah satunya di
tentukan oleh berapa lama manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun non
formal, sebab melalui pendidikan manusia akan menjadi tahu dariapa yang mereka tidak
ketahui.
Jejang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai mulai dari Sekolah
dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para peserta didik bersedia
mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan, setelah
para peserta didik bersedia untuk didik serta dibina maka kesiapan lembaga
pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan kualitas peserta didiknya setelah mereka
selesai mengenyam pendidikan pada lembaganya masing-masing.
Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah atas kian
hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang ada berlomba-lomba
menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya. Persaingan yang kian
menguat tidak akan menjadi masalah besar bagi sekolah-sekolah yang notabenenya milik
pemerintah atau negeri, sebab untuk sekolah negeri mereka mendapatkan bantuan faslitas
dari pemerintah di bandingkan dengan sekolah swasta.
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap sekolah dituntut untuk
memasukan teknologi khususnya teknologi informasi sebagai bagian dari kurikulum
pendidikan di sekolah bersangkutan, dengan masuknya teknologi informasi kedalam
kurikulum sekolah diharapkan lulusannya kelak memiliki keterampilan lain disamping

pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan selama mengikuti proses
pembelajaraan di sekolah.
Masuknya teknologi informasi pada setiap sekolah juga dapat meningkatkan
daya saing sekolah bersangakutan dengan sekolah lain, betapa tidak dengan adanya
teknologi informasi segala informasi yang berkaitan dengan sekolah akan mudah dan
cepat di akses bagi mereka yang membutuhkan khususnya calon siswa baru.
Disamping hal tersebut diatas teknologi informasi pun akan dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi bagi para pemegang kebijakan di sekolah untuk mengambil
keputusan yang tepat sehingga sedini mungkin kesalahan akan dapat diminimalisir.

B. Pengertian dasar dan azaz sistem informasi

1. Pengertian dasar Sistem Informasi

Keterpaduan informasi merupakan hasil yang diharapkan dari upaya
pengembangan sistem informasi. Oleh karena itu, perlu lebih dahulu
dikemukakan beberapa pengertian dasar dan azaz-azaz sistem informasi.
Sistem diartikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berkaitan
untuk secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan. Mengenai hirarki
pengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila suatu komponen di
dalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen ini dinamakan
subsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama modul, submodul,
aplikasi dan subaplikasi. Hirarki ini berlaku relatif, tergantung dari jenjang
manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk
suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis
atau sinyal elektronis. Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif
tergantung pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Jenis-jenis
informasi dapat dipandang dari 3 segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.




Dari segi manajerialnya dibagi tiga jenis:
1. informasi strategis
2. informasi taktis
3. informasi operasional
Informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk kegiatan
manajerial tingkat atas (top manajemen) dan umumnya mempunyai daya jangkau
untuk waktu 5 sampai 15 tahun bahkan mungkin 75 tahun. Informasi taktis
digunakan untuk manajerial tingkat menengah (midle manajemen) pada umumnya
dengan daya jangkau satu tahun. Sedangkan informasi operasional adalah
informasi yang digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat bawah (low
manajerial) dan pada umumnya mempunyai daya jangkau dalam hitungan
beberapa hari.
Informasi dilihat dari sumbernya dibagi menjadi dua jenis: internal dan
eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan
(profile), dan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada
tidaknya perubahan di luar organisasi itu. Informasi eksternal lebih banyak
digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat atas. Jenis informasi dibagi menjadi
informasi insendentil dan rutin. Informasi rutin digunakan secara periodik
terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah-maslaah rutin. Infomasi
insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah-masalah khusus.
Pengertian sistem informasi dapat dilihat dari segi fisik dan fungsinya.
Dari segi fisiknya dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling
mendukung untuk menghasilkan suatu produk.
Sedangkan dari segi fungsi informasi merupakan suatu proses berurutan
dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi/desiminasi.
Selanjutnya sistem informasi dikatakan berdaya guna jika mampu menghasilkan
informasi yang baik, tinggi akurasinya, tepat waktu, lengkap dan ringkas isinya.

Akurasi adalah ukuran berupa rasio antara jumlah informasi yang benar
dan tidak benar. Suatu sistem dikatakan mempunyai akurasi tinggi apabila
akurasinya sebesar 95%. Namun akurasi tinggi tidak akan berguna apabila
kedatangannya terlambat dan tidak teratur. Oleh karena itu sistem informasi
dituntut untuk lengkap, ringkas dan teratur sehingga tidak memusingkan
pengguna informasi tersebut.

2. Azaz -azaz sistem informasi
Azaz -azaz di sini berupa prinsip yang menjiwai sistem informasi baik
pengembangan, pemeliharaan dan peng- operasiannya.
Untuk lingkungan perpustakaan ada lima azaz yaitu:
1. azaz satu pengelola,
2. kepekaan.
3. kesederhanaan, dan
Azaz pengelola. Suatu sistem informasi dapat diselenggarakan apabila
ada suatu unit kerja yang diberi tanggug jawab untuk mengelolanya.Tugas penge-
lola ini adalah melaksanakan koordinasi dalam pengembangan, pemeliharaan dan
pengoperasian, melayani permintaan data, pengembangan teknik atau metode
analisis dalam rangka pendayagunaan informasi, dan bertanggung jawab atas
semua kualitas data dan informasi yang dihasilkan.
Azaz kepekaan. Sistem informasi dapat berguna apabila memberi layanan
sesuai dengan apa yang seharusnya diperlukan. Untuk itu diperlukan peremajaan
(update) agar penyusunan informasi sesuai dengan keadaan lapangan. Suatu
mekanisme yang harmonis antara sumber data dengan pusat pe-nyimpanan data
harus saling menguntungkan. Dalam pada itu informasi yang dihasilkan harus
mempunyai beragam bentuk dan secara langsung mampu memberikan semacam
"warning" kepada penerima informasi tentang adanya faktor-faktor negatif yang
perlu segera ditanggulangi.


Azaz kesederhanaan. Sistem informasi harus tersusun dari serangkaian
perangkat keras, perangkat lunak dan juga prosedur yang mudah dimengerti
maupun dioperasikan serta dipelihara oleh seluruh unit kerja, agar dapat dihindari
kemungkinan kesalahpahaman atau peluang terjadinya penyimpangan. Untuk itu
harus ada ketentuan yang jelas dan sistematik dalam membantu terselenggaranya
perputaran roda sistem informasi manajemen.
Dari semua pengertian dasar dan azaz-azaz ini, serta saling keterkaitan
yang terkandung di dalamnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan di mana
secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
1. Ouput dari sistem informasi adalah informasi. Relevansi dan kualitas
informasi yang dihasilkan tergantung sepenuhnya pada keinginan manusia.
Sistem informasi harus mengandung empat komponen, yaitu: data, pe-rangkat
keras, perangkat lunak, dan manusia. Perangkat keras maupun perangkat
lunak hanya merupakan alat bantu yang tidak akan melakukan apapun apabila
tidak ada data yang diproses dan tidak ada yang memerintahkan. Ada tiga
peranan manusia yang diperlukan oleh sistem informasi yatiu sebagai pemberi
data, pengolah, dan pengguna data. Ketiga peranan ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan di mana yang satu tidak merasa lebih penting
dari yang lain. Peranan ini tidak ada hubungannya dengan jabatan struktural
dan berlaku sangat relatif terhadap lingkup permasalahannya.
2. Sistem informasi harus mempunyai kejelasan tujuan dan bukan berarti
komputerasasi total. Komputerisasi hanya dikenakan secara selektif terhadap
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan data yang berskala besar tapi
memerlukan proses yang menuntut ketelitian dan kecepatan tinggi di mana
pekerjan secara manual sudah tidak mungkin dipertahankan.
3. Sistem informasi adalah proses yang berlangsung secara periodik dan
beroperasi dalam suatu siklus yang bergerak secara teratur. Oleh karena itu,
suatu sistem informasi lebih beroreintasi pada informasi yang bersifat rutin.
4. Sistem informasi memerlukan satu pengelola yang berperanan sebagai
koordinator baik dalam pemeliharaan maupun dalam pengembangannya. Ini

berarti bahwa sistem informasi perlu diwadahi dalam bentuk fungsi tersendiri
dari suatu organisasi atau unit kerja.
Dari konsepsi teoritis diatas jika dikaitkan dengan pengelolaan
perpustakaan maka system informasi diperpustakaan harus di kelola oleh tenaga
yang professional yang memiliki keahlian dalam menata dan menyimpan
literature sehingga memudahkan pengunjung dalam mencari literature yang di
perlukan. Dalam penyimpanan penataan buku sebagaimana perlu di ingat aspek-
aspek kepekaan, dalam arti dalam menata buku harus mampu memberikan
pelayanan terbaik baik para pengunjung, aspek Kesederhanaan artinya penataan
buku harus memudahkan para pengunjung dalam mencari literaturnya sebab yang
mereka butuhkan adalah informasi.

C. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi berbasis computer secara sederhana adalah segala bentuk
penyajian informasi dengan menggunakan media computer hal ini dilakukan untuk
memudahkan serta kerapihan kearsipan yang mungkin dapat berguna di kemudian hari.
Syarat berjalannya system informasi berbasisi computer adalah :
1. Basic Data
Data merupakan input dalam sistem informasi berbasis computer yang
kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih mudah di fahami oleh
pihak lain. Contoh basic data adalah :
a. Profile Sekolah
b. Data Base Kurikulum
c. Data Base Siswa yang ada
d. Data Base Guru
e. Data Base Nilai
2. Hardware
Hardware atau perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk
menyimpan data-data yang akan di oleh menjadi informasi. Contoh
hardware

a. Monitor
b. CPU
c. Keyboard
d. Mouse
e. Hard Disk
f. Stabilizer
g. UPS
h. Flashdisk
3. Software
Software atau perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakan
untuk mengolah data. Contoh software :
a. Microsoft Acces
b. Microsoft Excel
c. Microsoft Word
d. Microsoft Power Point
e. Visual Basic
4. Operator
Operator adalha orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu
mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk di fahami

D. Kendala-kendala berkaitan dengan SIM berbasis IT

Seperti telah di ulas sebelumnya bahwa terdapat perbedaan antara sekolah
swasta dengan sekolah negeri, bagi sekolah negeri untuk mengadakan fasilitas teknologi
informasi mungkit tidak begitu sulit hal ini berbeda dengan sekolah swasta untuk
mengadakan fasilitas teknologi informasi mereka harus cermat dalam mengalokasikan
sumber dana sebab di sekolah swasta tenaga pengajarnya pun lebih banya guru swasta.






E. Penutup

Keberdaan teknologi informasi dirasakan sangan perlu dan sangat membantu
dalam pelaksanaan manajerial sekolah, jika hal ini dilakukan pihak sekolah akan sangan
mudah dalam memberikan informasi kepada pihak lain atau pihak sekolah akan sangat
mudah mengakses informasi yang datangnya dari luar yang mungkin sangat berguna bagi
perkembangan sekolah.
Disamping itu dengan adanya system infomasi berbasis computer juga akan
meningkatkan daya saing sekolah juga dapat meningkatkan pelayanan bagi para peserta
didik dilingkungan sekolah bersangkutan.

Pengaplikasian Sistem Informasi Manajemen

1. Latar Belakang
Dewasa ini persaingan teknologi semakin luas dan penuh dengan kendala
dan juga resiko disebabkan karena dunia usaha berkembang dengan pesat
disegala bidang. Oleh karena itu diperlukan berbagai macam usaha untuk
mengatasi kendala atau resiko didalam lingkungan perusahaan. Maka untuk
mengatasi itu dibutuhkan informasi yang relevan dan akurat. Dalam hal ini
informasi merupakan suatu faktor utama dalam mencapai tujuan dari segala
usaha didalam lingkungan perusahaan
Dalam mengambil keputusan diperlukan suatu analisa berdasarkan
informasi yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Pengambilan keputusan
informasi sangat penting karena merupakan substitusi dari kendala atau resiko
yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Maka informasi merupakan
suatu faktor pendukung dalam proses pengambilan keputusan, supaya
menghasilkan keputusan yang baik dan benar.
Sistem informasi merupakan bagian dari suatu informasi, dan organisasi
selalu membutuhkan sistem-sistem informasi untuk mengumpulkan data,
mengolah dan menyimpan data serta menyalurkan suatu informasi.
Dengan informasi-informasi tersebut berarti telah membantu suatu
pimpinan didalam pengambilan keputusan yang benar untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu masalah atau aktivitas didalam organisasi.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data merupakan tindakan
yang paling tepat.
Pada hakekatnya pengambilan keputusan yang dinilai dari kriteria
persentase pengambilan keputusannya sejauh mana keputusan-keputusan
mempercepat proses pencapaian tujuan suatu organisasi dengan baik dan benar.


BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Sistem Informasi Manajemen
Manajemen dalam perusahaan masih kurang relevan walaupun sistem
informasi manajemen bukan merupakan hal yang baru dalam komputerisasi
yaitu dalam perkembangan dunia usaha zaman sekarang. Sebelum ada
komputer tehnik sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk
memberikan informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan
serta mengendalikan operasi.
Dengan adanya komputer telah menambah satu atau dua dimensi seperti
ketelitian, penyimpanan data yang lebih baik yang memungkinkan pertimbangan
alternatif yang lebih banyak dalam mengambil suatu keputusan.
Komputer dapat bekerja dengan cepat maka dalam mengolah data,
menganalisa data. mengklasifikasikan data, menyimpan data dan mengambil
data dari tempat penyimpananya bagi komputer perlu tersedia volume data
informasi untuk dikerjakan.
Dukungan informasi dalam pengambilan keputusan meliputi:
a. Sistem informasi manajemen akan mendukung pengambilan keputusan
pada semua tingkat organisasi.
b. Sistem informasi manajemen terdiri dari beberapa orang, komputer
program yang saling interaktif
c. Sistem informasi manajemen yang menunjang pengambilan keputusan
pada lingkungan permasalahan yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur.
d. Sistem informasi manajemen merupakan bagian dari suatu organisasi.
© 2004 Digitized by USU digital library
1

2.2. Sistem
Didalam pengambilan keputusan seorang manajer tidak akan terlepas dari
sistem, karena sistem akan membantu untuk menghilangkan suatu keraguan
dan menetapkan kearah mana kita untuk melangkah. Dengan adanya suatu
sistem manajer akan mempunyai pedoman yang pasti didalam pengambilan
keputusan.
Sistem dapat diartikan sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan dan beroperasi untuk mencapai beberapa sasaran. Sistem yang
sangat sederhana, memiliki beberapa input dan output pada gambar sebagai
berikut:

INPUT
SISTEM
OUTPUT

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem yang saling berinteraksi.
Sistem dapat digolongkan dalam tiga bagian yaitu :

1. Sistem Fisik dan Sistem Abstrak.
Sistem fisik adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Misal: sistem keuangan seperti catatan, aturan, prosedur, peratatan, petugas
yang beroperasi mencatatkan data, mengukur pendapatan, dan
menyiapkan laporan. Sistem abstrak suatu susunan gagasan yang teratur
atau konsepsi yang saling tergantung

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probalistik
Sistem deterministik adalah sebuah sistem yang beroperasi duluan, cara yang
diramalkan secara tepat dimana interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan
pasti.
Misal: program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan
rangkaian instruksinya. Sistem probalistik dapat diuraikan dengan istilah
prilaku yang mungkin, tetapi ada selalu sedikit kesalahan pada awalan
terhadap jalannya sistem.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup sistem yang mandiri yang relatif terisolasi dari
lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik.
Misal: sistem dan manufaktur yang dirancang untuk mengurangi sedapat
mungkin untuk perubahan yang tidak diinginkan dengan lingkungan diluar
sistem.
Sistem terbuka adalah sistem yang mengadakan pertukaran informasi,
materi, energi dan lingkungannya, dimasa pertukaran dapat meliputi
masukan yang acak dan tak tertentu.

Perancang sistem biasanya memilih sistem deterministik yang relatif
tertutup. Ini berarti sebuah sistem yang mantap dan baik yang dapat diduga
(predictable) yang selalu berjalan tepat seperti yang sebenarnya atau
seharusnya. Sistem ini biasanya lebih mudah dirancang dibandingkan dengan
sistem probalistik terbuka, dan juga lebih mudah diatur dan dikendalikan karena
perilakunya yang dapat diduga.

2.3. Informasi

Data adalah fakta dan angka yang tidak digunakan pada sistem
keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diharapkan
tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk keperluan pengambilan
keputusan.
Informasi berguna apabila informasi itu dapat digunakan sebagai bahan
untuk mempermudah pengambilan keputusan. Seorang petugas yang
bertanggung jawab atas penyimpanan informasi. Oleh karena jika seseorang
berhalangan tidak berada ditempatnya, informasi yang diperlukan masih bisa
dikeluarkan dari tempat penyimpanannya dengan cepat dan tepat
Informasi adalah data atau fakta-fakta yang telah diproses sedemikian
rupa sehingga berubah bentuknya menjadi informasi. Persyaratan untuk
mengambil keputusan dengan tehnik ilmiah ialah tersedianya informasi yang
dibutuhkan sebagai alat pembantu dalam proses pengambilan keputusan.
Peranan informasi adalah bahwa informasi merupakan alat penunjang untuk
mempermudah pengambilan keputusan.
Arus informasi dimulai dengan mengalirnya keputusan, perintah,
instruksi, pesan dan nasehat dari meja pimpinan kepada unit-unit operasional.
© 2004 Digitized by USU digital library
2

Pengolahan data menjadi informasi dapat dianalogikan seperti pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi, yang memperlihatkan konsep bahwa informasi bagi
seseorang mungkin dipandang sebagai data mentah bagi orang lain. Informasi
berguna untuk semua macam dan butuh kegiatan dalam organisasi masyarakat
seperti kegiatan perorangan, kegiatan perusahaan maupun kegiatan pemerintah.
Beberapa bidang kegiatan yang memerlukan informasi yaitu:
a) Informasi untuk perencanaan
b) Informasi untuk perumusan kebijaksanaan
c) Informasi untuk penentuan program kerja

Ad. a Informasi Untuk Perencanaan.
Semua kegiatan operasional akan selalu terlibat dalam proses
perencanaan, apakah perencanaan bersifat jangka pendek ataupun
jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus
menyesuaikan perencanaan informasi yang telah ditetapkan.

Ad. b lnformasi Untuk Perumusan Kebijaksanaan.
Tugas perumusan kebijaksanaan semakin penting dalam
kebijaksaanaan organisasi harus didasarkan pada ketentuan dalam
perusahaan, dalam hal ini kebijaksanaan merupakan salah satu tugas
yang sangat penting dari suatu pimpinan baik secara umum seluruh group
organisasi maupun secara khusus untuk unit-unit organisasi. Perumusan
kebijaksanaan harus didasarkan kepada informasi yang up to date yang
lengkap dan dapat dipercaya. Kebijaksanaan adalah keputusan yang
dilakukan untuk melakukan suatu tindakan yang tidak merugikan orang
lain.
Ad. c Informasi Untuk Penentuan Program Kerja
Penentuan program kerja selalu didasarkan pada program kerja
mana yang harus didahului dan apa yang dapat ditunda sementara.
Dalam menentukan skala prioritas program kerja secara tepat,
dibutuhkan data informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia,
sumber pembiayaan, lokasi pelaksanaan, sistem pelaporan, sistem
penilaian umpan balik yang hendak dipakai dan keuntungan-keuntungan
yang akan diperoleh.

Mengingat pentingnya peranan informasi dalam proses pengambilan
keputusan kiranya dapat diterima jika dikatakan pengembangan itulah yang
menentukan berhasil tidaknya sistem informasi itu membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengembangan sistem
informasi adalah :
1. Identifikasi masalah dalam arti bahwa hakekat dari pada masalah
informasi dalam organisasi harus disadari pentingnya.
2. Melakukan feasibility study artinya, suatu studi perlu dilakukan untuk
melihat sampai sejauh mana pengembangann sistem informasi itu
mungkin dilaksanakan ditinjau dari semua permasalahan seperti tenaga
kerja, timing yang tepat, penggunaan informasi yang dihasilkan dan
pengembangan terhadap pengambilan keputusan.
3. Hasil feasibility study disampaikan kepada pimpinan organisasi untuk
diterima atau ditolak.
4. Dengan diterimanya hasil feasibility study, langkah selanjutnya ialah
menyelesaikan "system design" yang terperinci.
5. Diterimanya "system design" yang terperinci segera memerlukan
pembinaan suatu sistem organisasi bagi para pemakai penyusun
program-program pelaksanaan.
6. Jika langkah kelima telah diambil dengan berhasil, barulah sistem ini
dilaksanakan diikuti oleh suatu cara penilaian dapat disempurnakan terus.

Adapun langkah-langkah dari proses transformasi data adalah sebagai
berikut :
1. Capturing of date
Pengumpulan data dengan mencatat data yang dirasa perlu dan ada
hubungannya dengan tugas yang dijalankan dan masih merupakan data mentah.
2. Veryfying of date
Memeriksa kebenaran catatan atau data yang ada, setelah ada
pembuktian bahwa data telah benar dan tepat maka diolah menjadi informasi.

© 2004 Digitized by USU digital library
3

3. Classifying of date
Mengklasifikasikan data yang dikumpulkan dalam berbagai kelompok
sesuai dengan keinginan sipemakai atau orang yang memerlukan data.
4. Aranging of date atau sorting
Menempatkan atau penyempurna data kedalam urutan-urutan khusus
sesuai dengan kebutuhan sipemakai.
5. Summaring of date
Data yang telah dikumpulkan disingkatkan dan disusun menjadi laporan
secara logika atau berdasarkan matematika.
6. Sorting of date
Penyimpanan data bentuk laporan-laporan yang dapat disebut atau
disimpan kembali pada saat data tersebut diperlukan.
7. Retrieving of date
Mengambil kembali data yang telah disimpan untuk memperoleh
informasi.
8. Communicating
Bermanfaat untuk mentransfer data dari suatu tempat kelompok lain.
9. Reproducing
Memperbanyak data sesuai dengan kebutuhan, dengan jalan fotocopy
atau magnetick disk.

Dengan langkah-langkah dalam proses transformasi data tersebut diatas
pada hakekatnya ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk
memproses data menjadi informasi yaitu dengan mengunakan komputer. Jika
seseorang meminta untuk melihat suatu sistem informasi dari organisasi, yang
ditunjukkan adalah komponen fisiknya, pertanyaan apa saja yang diproses oleh
komponen tersebut dapat dijawab dengan fungsi pengolahan atau dengan
keluaran-keluaran sistem.

2.4 . Manajemen
Manager pada suatu operasi berfungsi sebagai perencanaan,
pengorganisasian, dan mengendalikan operasi. Mereka merencanakan dengan
menetapkan tujuan dan memilih tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan
yang direncanakan.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-
kegiatan manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat
operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksana oleh sekelompok
yang disebut bawahan.
Ditinjau dari suatu proses manajemen bahwa manajemen merupakan
sebuah proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, pengerahan, dan pengawasan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia. Pengambilan keputusan oleh seorang manager dituntut untuk memilih
tindakan yang memberi hasil optimal dengan biaya terendah dan resiko
keinginan yang paling kecil. Keputusan-keputusan ini dapat dicapai tanpa
informasi yang lengkap.

2.5. Sistem Informasi Manejemen
Dari uraian-uraian yang sudah ada secara umum dapat dikatakan bahwa
sistim informasi manajemen merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
menyediakan informasi pilihan yang digunakan berorientasi kepada keputusan
yang diperlukan.
Dalam proses pengambilan keputusan bahwa sistem informasi
manajemen pada hakikatnya saling berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
manajemen, karena selalu dilaksanakan dengan menggunakan sarana
komunikasi antara pihak manajemen atau pimpinan dengan pihak bawahannya
baik dalam bentuk tulisan maupun bentuk lisan.
Jadi sistem informasi manajemen tidak hanya mengelola data menjadi
informasi, tetapi juga menyalurkan informasi-informasi tersebut pada pihak-
pihak yang membutuhkan untuk proses pengambilan keputusan.







© 2004 Digitized by USU digital library
4

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian dari pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
• Penyampaian informasi dilakukan dalam bentuk tulisan dan lisan dengan
komunikasi satu atau dua arah untuk pengambilan keputusan.
• Proses pengambilan keputusan dianggap sebagai arus dari penyelidikan,
perancangan, dan pemilihan.
• Hakekat dari pada pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan
yang sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan
data penentuan yang matang dan alternatif yang dihadapi dan
pengambilan tindakan paling tepat dengan resiko yang paling kecil.
• Bahwa pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara
kebetulan.
• Proses pengambilan keputusan adalah merupakan suatu tehnik ilmiah
untuk memecahkan suatu masalah dalam organisasi.
• Dengan sistem informasi manajemen yang baik maka akan
memungkinkan pilihan pengambilan keputusan mendapatkan keterangan-
keterangan yang relevan dan akurat, cepat dan sistemalis

Componen Of CBIS

A computer-based information system (CBIS) is an information system in which the computer plays a major role. Such a system consists of the following elements:

• Hardware: The term hardware refers to machinery. This category includes the computer itself, which is often referred to as the central processing unit (CPU), and all of its support equipments. Among the support equipments are input and output devices, storage devices and communications devices.

• Software: The term software refers to computer programs and the manuals (if any) that support them. Computer programs are machine-readable instructions that direct the circuitry within the hardware parts of the CBIS to function in ways that produce useful information from data. Programs are generally stored on some input / output medium-often a disk or tape.

• Data: Data are facts that are used by program to produce useful information. Like programs, data are generally stored in machine-readable from on disk or tape until the computer needs them.

• Procedures: procedures are the policies that govern the operation of a computer system. "Procedures are to people what software is to hardware" is a common analogy that is used to illustrate the role of procedures in a CBIS.

• People: Every CBIS needs people if it is to be useful. Often the most over-looked element of the CBIS is the people: probably the components that most influence the success or failure of information system.